Assalamu'alaikum. Warohmatullahi. Wabarokatuhu..

Cari halaman Ini

Kamis, 31 Maret 2011

KIMIA KELAS 3 SMK - Membuat Pemadaman Api


Percobaan Pertama : Membuat Pemadaman Api
A. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui gas apa yang memadamkan api
B. Alat dan Bahan
- Cuka
- Soda Kue
- Korek Api
- 2 buah gelas
- Sendok
- Lidi
C. Prosedur Kerja :
1. Siapkan 2 buah gelas A dan B
2. Kemudian di gelas A masukkan 3 sendok cuka.
3. Di tempat yang terpisah, tambahkan satu sendok soda kue ke dalam gelas B.
4. Nyalakan lidi tepat di atas gelas A, kemudian arahkan juga nyala lidi tepat di atas gelas B. (tulis hasil pengamatan)
5. Tuangkan cuka pada gelas A ke dalam gelas B, dengan segera arahkan nyala lidi tepat di atas gelas B. (tulis hasil pengamatan)
D. Hasil Pengamatan
- Pada saat nyala lidi diarahkan ke atas gelas A (cuka), nyala lidi semakin besar, sedangkan pada gelas B (soda kue), nyala lidi biasa – biasa saja.
- Pada saat cuka dalam gelas A dituangkan ke dalam soda kue (gelas B) dam mengarahkan nyala lidi tepat di atas gelas B, ternyata api langsung padam dan suhunya menjadi dingin.
Pertanyaan :
1. Pada saat nyala lidi diarahkan di atas gelas A yang berisi cuka dan gelas B yang berisi soda kue, ternyata api tetap menyala. Mengapa?
- Karena tidak memiliki persamaan kimia, dan belum mendapatkan reaksi gas yang dapat memadamkan api.
2. Pada saat cuka dicampur dengan soda kue, ternyata dapat memadamkan api. Mengapa?
- Karena terjadi persamaan kimia yaitu gas CO2 terbentuk dapat mengembangkan kue dan karena sifat CO2 yang tidak terbakar serta mempunyai massa jenis yang jauh lebih besar dari oksigen maka dapat memadamkan api dalam skala kecil.
3. Gas apa yang dihasilkan jika cuka dicampurkan dengan soda kue?
- Gas Karbon
E. Pembahasan
- Pada saat nyala lidi diarahkan ke atas gelas A (cuka), nyala lidi semakin besar, sedangkan pada gelas B (soda kue), nyala lidi biasa – biasa saja. Karena tidak memiliki persamaan kimia, dan belum mendapatkan reaksi gas yang dapat memadamkan api.
- Pada saat cuka dalam gelas A dituangkan ke dalam soda kue (gelas B) dam mengarahkan nyala lidi tepat di atas gelas B, ternyata api langsung padam dan suhunya menjadi dingin. Karena terjadi persamaan kimia yaitu gas CO2 terbentuk dapat mengembangkan kue dan karena sifat CO2 yang tidak terbakar serta mempunyai massa jenis yang jauh lebih besar dari oksigen maka dapat memadamkan api dalam skala kecil. Memiliki gas Karbon.
F. Kesimpulan
- Dari percobaan yang saya lakukan dengan teman – teman kelompok yaitu dari bahan – bahan yang sering kita lihat sehari – hari ternyata beberapa memiliki persamaan kimia dan gas yang dapat berfungsi memadamkan api dalam skala kecil. Salah satunya yaitu jika cuka dicampurkan ke soda kue ternyata dapat menimbulkan gas karbon yang dapat memadamkan api.
- Dalam percampuran tersebut juga dapat menimbulkan suhu dari yang biasa – biasa menjadi dingin.
Percobaan Kedua : Asam dan Basa
A. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui asam dan basa dari bahan – bahan dalam kehidupan sehari – hari.
B. Alat dan Bahan :
- Kertas Lakmus - Pisang 1 buah
- Lumpang dan alu - Tomat buah 1 buah
- Plat tetes - Kunyit 2 cm
- Pisau steinlees steel - Jahe 2 cm
- Kertas lebel - Bunnga kembang sepatu
- Air kapur - Air sabun
- Larutan gula
C. Dasar Teori
Pada tahun 1884, teori Svante arrhennius mengemukakan bahwa Asam adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion H+ sedangkan basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-). Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+ sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Larutan asam mempunyai rasa asam dan sifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lainnya). Sedangkan larutan basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin seperti sabun). Untuk membedakan asam dan basa dapat digunakan indicator. Indikator banyak macamnya yaitu kertas lakmus, PH meter, metil jingga (MO), metil merah (MR), bromtimol biru (BTB), fenolftalein (PP). Karena kondisi sekarang ini tidak memungkinkan menggunakan indikator lain, maka dalam percobaan ini digunakan indikator kertas lakmus. Kertas lakmus yang digunakan untuk mengenali larutan asam, basa, atau netral adalah kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Berikut ini data tabel pengujian kertas lakmus :

Larutan Asam
Larutan Basa
Larutan Netral
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Merah
Merah
Biru
Biru
Merah
Biru
D. Prosedur Kerja
1. Haluskan pisang, tomat, kunyit, jahe, dan bunga kembang sepatu.
2. Setelah itu beri kertas lebel pada plat tetes, kemudian masukkan sedikit bahan – bahan yang telah tersedia tadi ke dalam plat tetes.
3. Celupkan kertas lakmus satu demi satu ke dalam bahan – bahan tersebut.
4. Tuliskan hasil pengamatanmu.
E. Hasil Pengamatan


Indikator

No
Nama Bahan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Keterangan
1.
Pisang
merah
merah
Larutan asam
2.
Tomat
merah
merah
Larutan asam
3.
Kunyit
merah
merah
Larutan asam
4.
Jahe
merah
merah
Larutan asam
5.
Bunga Kembang Sepatu
merah
merah
Larutan asam
6.
Air Sabun
biru
biru
Larutan Basa
7.
Air Kapur
biru
biru
Larutan Basa
8.
Larutan Gula
merah
biru
Netral
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan indicator dan kertas lakmus?
- Indikator adalah besaran variabel, bisa variabel bebas yang diatur maupun variabel tidak bebas yang diperoleh dari hasil pengukuran.
- Kertas Lakmus adalah zat – zat warna yang mampu menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa.
F. Pembahasan
- Larutan asam : setiap bahan – bahan yang mengandung asam jika dicelupkan kertas lakmus merah ke dalam bahan tersebut akan tetap berwarna merah dan kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah. Sedangkan sifat basa jika dicelupkan kertas lakmus merah ke dalam bahan tersebut akan berubah menjadi biru dan kertas lakmus biru akan tetap berwarna merah.
G. Kesimpulan
- Dari percobaan yang saya lakukan dengan teman – teman kelompok yaitu dari bahan – bahan yang sering kita jumpai sehari – hari ternyata beberapa memiliki sifat asam dan basa yang dapat bermanfaat dan merugikan jika disalahgunakan. Contohnya pisang, jahe, kunyit, tomat, bunga kembang sepatu memiliki sifat asam yang umumnya berasa masam, walaupun demikian, mencicipi rasa asam terutama asam pekat dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
- Terdapat pula sifat basa yaitu pada air sabun dan air kapur. Sifat basa dapat merusak kulit dan rasanya pahit serta terasa licin dikulit. Dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.