Assalamu'alaikum. Warohmatullahi. Wabarokatuhu..

Cari halaman Ini

Rabu, 20 Februari 2013

KOMUNIKASI DAN HUMAS Part I


Istilah hubungan masyarakat (Public Relations ) atau yang disingkat “Humas”, merupakan lapangan baru di bidang komunikasi yang tumbuh dan berkembang pesat pada permulaan dekade ke-20 ini. Perkembangannya berkaitan erat dengan kemajuan masyarakat di berbagai bidang, terutama di bidang industry, bisnis, perusahaan, bahkan akhir-akhir ini juga berkembang pesat di bidang politik dan pemerintahan.
Dalam pengertian teoritis, hubungan masyarakat merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan dan bukan suatu fungsi atau bagian yang berdiri sendiri. Hubungan masyarakat adalah penyelenggara komunikasi timbal-balik antara suatu lembaga tersebut. Dari pihak suatu lembaga, komunikasi seperti ini diajukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan tindakan lembaga tersebut. Dengan kata lain, Hubungan masyarakat berfungsi menumbuhkan hubungan baik segenap komponen pada suatu lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan penengertian dan kemauan baik (good will) publiknya serta memperoleh opini public yang menguntungkan (atau untuk menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan public).


A.  Humas Sebagai Objek Studi Komunikasi
·         Komunikasi Paragdimatik dalam Konsep Hubungan Masyarakat 
1.      Pengertian dan sendi-sendi komunikasi

Komunikasi yang dimaksudkan adalah komunikasi manusia (human communication), yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Perkataan komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, yang menurut Kamus Latin-Indonesia karya Drs. K. Prent C.M., Drs. J. Adisubrata, dan W.J.S Poerwadarminta, berarti “pemberitahuan”. Perkataan communicatio tersebut bersumber pada kata communis yang berarti “sama”.
 (Pada pokoknya, komunikasi mengandung situasi keperilakuan sebagai minat sentral, di mana seseorang sebagai sumber menyampaikan suatu kesan kepada seseorang atau sejumlah penerima yang secara sadar bertujuan mempengaruhi perilakunya.)

2.      Bagaimana belangsungnya proses komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses, suatu kelangsungan mesti ada orang yang menyampaikan suatu pesan tertentu dan harus ada orang lain yang menerima pesan itu. Jadi, dalam proses komunikasi paling sedikit harus ada tiga unsur, dua unsur diantaranya adalah manusia (komunikator yang menyampaikan pesan dan komunikan yang menerima pesan), yang satu lainnya adalah pesan.

a.       Proses komunikasi secara primer
Proses penyampaian paduan pikiran dan perasaan seseorang secara langsung kepada orang lain dengan menggunakan lambing (symbol). Lambang yang dipergunakan orang untuk berkomunikasi diklasifikasikan sebagai :
Komunikasi verbal
Bahasa merupakan lambing verbal yang terdiri atas kata-kata yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi, karena bahasa mampu menyatakan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain mengenai hal yang kongkret maupun yang abstrak.

Komunikasi niverbal
Lambang lain yang dalam proses komunikasi secara primer adakalanya dipergunakan, media primer ini antara lain adalah :
1)      Kial
Kial sebagai terjemahan dari gesture adalah isyarat dengan anggota tubuh, misalnya dengan menggerakkan tangan, kepala, mata, bibir, dan sebagainya. Kial dinamakan juga bahasa tubuh (body language) karena dengan gerakan anggota tubuh – seperti halnya dengan bahasa lisan atau tulisan – seseorang dapat menyatakan pikiran dan perasaan.
2)      Gambar
Gambar adalah lambing lain yang dapat dipergunakan sebagai media komunikasi primer. Dengan gambar seseorang dapat menyatakan pikiran dan perasaannya kepada orang lain.
3)      Warna
Warna dapat pula menjadi lambing dalam fungsinya sebagai media komunikasi, baik warna itu tunggal maupun terkombinasi. Dalam situasi tertentu, warna sebagai media komunikasi bisa lebih efektif daripada lambing-lambang lainnya. Sebuah keluarga yang memasang bendera putih di depan rumahnya memberi tahu kepada khayalak bahwa di rumah itu ada anggota keluarga yang meninggal.
b.      Komunikasi tatap muka sebagai komunikasi primer
Komunikasi secara primer berlangsung secara tatap muka, saling menatap atau saling melihat antara komunikator dan komunikan sebagai pelaku komunikasi. Karena itu komunikasi seperti ini dinamakan komunikasi tatap muka (face-to-face communication). Komunikasi tatap muka ini berlangsung dalam dua jenis situasi, yakni :

Komunikasi antarpesona
Atau sering disebut komunikasi pribadi (interpersonal communication) adalah proses penyampaian paduan pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada seseorang lainnya agar mengetahui, mengerti, atau melakukan kegiatan tertentu.

Komunikasi kelompok
Adalah proses penyampaian paduan pikiran dan perasaan kepada sejumlah orang agar mereka mengetahui, mengerti, atau melakukan kegiatan tertentu. Atau, dengan rumusan lain, komunikasi kelompok adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang komunikator kepada sejumlah komunikan untuk mengubah sikap, pandangan, atau perilakunya.

c.       Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian paduan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan suatu sarana sebagai media.
Sarana tersebut adalah media kedua, sedangkan media pertama adalah lambang (bahasa). Media kedua baru berfungsi apabila media pertama berfungsi. Jadi, dalam proses komunikasi, media kedua dipergunakan oleh seorang komunikator apabila komunikan yang dituju berada di tempat yang jauh atau jumlahnya banyak.
Dalam kehidupan sehari-hari, yang disebut media komunikasi itu adalah media kedua seperti surat, radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain yang berwujud.  
·         Komunikasi Persuasif
Seseorang yang menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain agar menerima suatu kepercayaan, mengubah sikapnya, atau melakukan suatu tindakan. Dengan lain perkataan, ia berkomunikasi dengan suatu tujuan tertentu.

1.      Pengertian persuasi
Dalam bahasa Inggris persuasion berasal dari kata Latin persuasion, yang secara harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak, atau meyakinkan.
Kenneth E. Andersen dalam bukunya, Introduction to Communication Theory and Practice, mendefinisikan persuasi sebagai berikut :
(Suatu proses komunikasi antarpersona di mana komunikator berupaya dengan menggunakan lambang-lambang untuk mempengaruhi kognisi penerima, jadi secara sengaja mengubah sikap atau kegiatan seperti yang diinginkan komunikator. )
Edwin P. Bettinghause dalam bukunya, Persuasive Communication, tidak mendefinisikan persuasi, tetapi langsung menghubungkannya dengan pengertian komunikasi persuasive. Ia mengatakan sebagai berikut :
 (Agar bersifat persuasive suatu situasi komunikasi harus mengandung upaya yang dilakukan oleh seseorang dengan sadar untuk mengubah perilaku orang lain atau sekelompok orang lain dengan menyampaikan beberapa pesan.)

2.      Persuasi versus koersi
Meskipun terdapat perbedaan dalam melaksanakannya, ada persamaan dalam tujuan. Istilah koersi atau dalam bahasa Inggris coercion, berasal dari bahasa Latin coercion yang secara harfiah berarti “pengekangan”, dan secara maknawiah berarti “upaya mencapai suatu tujuan dengan menggunakan kekuatan”. Itulah istilah korsi. Dan komunikasi koersif (coersive communication) berarti proses penyampaian pesan (pikiran perasaan) oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, opini, atau perilaku, dengan gaya yang mengandung paksaan. Jadi, persamaan komunikasi persuasif dengan komunikasi koersif ialah dalam tujuannya, sama-sama mengubah sikap, opini, atau perilaku. Perbedaannya adalah dalam gayanya, jika komunikasi persuasif dilakukan secara psikologis yang mengandung ajakan, bujukan, imbauan, atau rayuan, komunikasi koersif dilakukan secara imperatif yang mengandung sanksi, ancaman, kekhawatiran dan ketakutan.
·           Komunikasi dan Opini Publik
Istilah opini publik sebagai terjemahan dari bahasa Inggris Public opinion, yang di masyarakat kita dikenal dengan istilah pendapat umum.
John Dewey dalam karyanya “The Public and Its Problems” mendefinisikan publik  sebagai “sekelompok orang yang bersama-sama dipengaruhi oleh suatu kegiatan atau gagasan khusus” (a group of individuals who together are affected by a particular action or idea).
Istilah opinion yang kita terjemahkan menjadi “opini” itu, didefinisikan oleh Cutlip dan Center sebagai “pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan” (the expression on a controversial issue). Jadi opini mengandung pertentangan dan perselisihan, lain dengan fakta yang diterima secara umum.

1.      Opini publik sebagai efek komunikasi
Selama opini merupakan opini seseorang (individual opinion), tidak akan menimbulkan permasalahan. Permasalahan akan timbul apabila opini itu menjadi opini publik (public opinion), menyangkut orang banyak karena berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Terjadilah komunikasi diantara orang banyak itu dengan menampilkan pendapat masing-masing yang berbeda satu sama lain.

2.      Jenis-jenis opini
a.       Opini individual (individual opinion)
Pendapat seseorang secara perseorangan mengenai sesuatu yang terjadi di masyarakat. Pendapat yang bisa di setujui, bisa juga tidak di setujui.
b.      Opini pribadi (private opinion)
Pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. P endapat seseorang belum tentu merupakan opini pribadi, mungkin ia ambil alih opini orang lain disebabkan dia menyetujuinya, lalu dalam suatu pergunjingan dikomunikasikannya kepada orang lain sebagai opininya sendiri, tetapi bukan opininya pribadi.
c.       Opini kelompok (group opinion)
Pendapat sekelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang, termasuk sekelompok orang tadi.
d.      Opini mayoritas (majority opinion)
Pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra, mungkin yang mempunyai penilian lain.
e.       Opini minoritas (minority opinion)
Kebalikan dari opini mayoritas. Opini minoritas adalah pendapat orang-orang yang relative jumlahnya sedikit dibandingkan dengan jumlah mereka yang terkait dengan suatu masalah sosial.

f.       Opini massa (mass opinion)
Berawal dari pendapat orang yang bersifat kontroversial atau mengandung pertentangan sebagai hasil pergunjingan terbuka mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum.
g.      Opini umum (general opinion)
Pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar