DIMENSI ILMU KOMUNIKASI
1.
Komunikasi sebagai proses
Jika komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses berarti unsur-unsur yang ada didalamnya bergerak aktif dinamis dan tidak tetap.
Dan dikatakan proses pun juga
berarti unsur-unsurnya memang bersifat aktif. Mari kita menelaah dari konteks
komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa mana yang disebut proses.
Apabila ditelaah dalam komunikasi antarpribadi yang disebut atau yang menunjukkan proses adalah saat dimana adanya kegiatan pengiriman pesan pada satu orang ke orang yg lain. Mulai dari adanya sebuah informasi lalu ada sender yang memberikan informasi dan adapula receiver yang mendapatkan informasi nah, ketika informasi itu berjalan mulai dari adanya hal yang akan disampaikan hingga diterima receiver itulah disebut proses.
Apabila ditelaah dalam komunikasi antarpribadi yang disebut atau yang menunjukkan proses adalah saat dimana adanya kegiatan pengiriman pesan pada satu orang ke orang yg lain. Mulai dari adanya sebuah informasi lalu ada sender yang memberikan informasi dan adapula receiver yang mendapatkan informasi nah, ketika informasi itu berjalan mulai dari adanya hal yang akan disampaikan hingga diterima receiver itulah disebut proses.
2.
Komunikasi sebagai simbolik
Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau tertulis (Verbal) maupun melalui isyarat – isyarat tertentu (non- Verbal).
simbol
disini berarti sebuah tanda atau lambang hasil kreasi manusia atau bisa
dikatakan sebuah tanda hasil kreasi manusia yang dapat menunjukkan kualitas
budaya manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Dalam pernyataan “kualitas
budaya manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya” dapat ditelaah kembali
bahwa banyak faktor yang mempengaruhi adanya simbol itu sendiri yaitu :
• Faktor budaya
• Faktor psikologis
Sehingga meskipun pesan yang disampaikan sama tetapi bisa saja berbeda arti bilamana individu yang menerima atau receiver nya mempunyai kerangka berpikir berbeda begitu juga latar belakang budayanya.
Simbol dalam bentuk tertulis banyak sekali contohnya : puisi, syair, cerpen, novel, karya sastra lain, ataupun media cetak koran, majalah dan sebagainya yang tertuang dari rangkaian-rangkaian kata hitam di atas putih dan sejenisnya, itu semua sudah disebut komunikasi meskipun tidak langsung bertemu dengan si penulis atau bahkan berhadapan langsung dengan sender namun komunikasi dengan bentuk tertulis. Berikut contoh komunikasi dengan non verbal atau dalam bentuk perilaku.
• Faktor budaya
• Faktor psikologis
Sehingga meskipun pesan yang disampaikan sama tetapi bisa saja berbeda arti bilamana individu yang menerima atau receiver nya mempunyai kerangka berpikir berbeda begitu juga latar belakang budayanya.
Simbol dalam bentuk tertulis banyak sekali contohnya : puisi, syair, cerpen, novel, karya sastra lain, ataupun media cetak koran, majalah dan sebagainya yang tertuang dari rangkaian-rangkaian kata hitam di atas putih dan sejenisnya, itu semua sudah disebut komunikasi meskipun tidak langsung bertemu dengan si penulis atau bahkan berhadapan langsung dengan sender namun komunikasi dengan bentuk tertulis. Berikut contoh komunikasi dengan non verbal atau dalam bentuk perilaku.
· Menganggukan kepala
yang berarti setuju,
· Menggelengkan kepala
yang berarti tidak setuju,
· Melambaikan tangan
kepada orang lain, yang berarti seseorang tersebut sedang
memanggilnya untuk datang kemari.
3. Komunikasi sebagai sistem
Sistem sering kali didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau untuk yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang bergantung artinya mengikuti permainan yang ada, sistem terbagi atas 2 :
Sistem sering kali didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau untuk yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang bergantung artinya mengikuti permainan yang ada, sistem terbagi atas 2 :
• Sistem terbuka : dimana prosesnya terbuka dan pengaruh lingkungan yang ada
disekitarnya.
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
• Sistem tertutup : prosesnya tertutup dari pengaruh luar (lingkungan).
Dari segi
bentuknya ada sistem terbuka dan tertutup yang mebedakan adalah sistem terbuka
dimana prosesnya terbuka tergantung pengaruh lingkungan sekitarnya, dan sistem
tertutup prosesnya tertutup dari pengaruh lingkungan luar. Contoh :
Penelitian atau uji coba makanan yang tidak boleh ada pengaruh dari luar, seperti : debu, musim, cuaca. Dan hasilnya sudah pasti dapat diantisipasi.(sistem tertutup)
Penelitian atau uji coba makanan yang tidak boleh ada pengaruh dari luar, seperti : debu, musim, cuaca. Dan hasilnya sudah pasti dapat diantisipasi.(sistem tertutup)
Memilih
agama yang dianut banyak sekali pengaruh dari luar seperti : pihak keluarga,
lingkungan mayoritas penduduk menganut apa? latar belakang budaya. (sistem terbuka)
Lalu
apa kaitannya dengan proses komunikasi, seperti yang saya jelaskan tadi di atas
bahwa komunikasi sebagai sistem berarti memiliki komponen-komponen atau unsur
yang saling berkaitan satu sama lain yaitu, sender, message, receiver, media,
signal,etc. Apabila itu semua ada yang tidak berfungsi atau mengalami gangguan
maka informasi atau komunikasi yang berjalan tidak akan berhasil sesuai harapan
atau bahkan bisa terjadi. Karena keterikatan komponen antara satu dengan yang
lainnya akan meng hasilkan feedback loops atau umpan balik dan hasilnya
merupakan kerja sama dari semua komponen yang ada (synergic).
4. Komunikasi sebagai transaksional
Komunikasi tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
Komunikasi tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
5. Komunikasi sebagai aktivitas sosial
Hubungan antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya, seni dan teknologi.
Hubungan antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya, seni dan teknologi.
6. Komunikasi sebagai multidimensional
Kalau komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat diidentifikasikan yakni dimensi isi (contet dimension) dan dimesi hubungan (relationship dimension).
Kalau komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat diidentifikasikan yakni dimensi isi (contet dimension) dan dimesi hubungan (relationship dimension).
Dimensi
isi : lebih menunjukkan pada kata, bahasa dan informasi yang dibawa pesan. Jadi
seperti orang madura berbicara dengan orang jawa pasti bahasa yang mereka
gunakan pun juga berbeda disinilah dimensi isi menunjukkan hal tersebut dalam
komunikasi.
Dimensi hubungan : menunjukkan bagaimana proses komunikasi berinteraksi satu sama lain. Masih dengan contoh diatas dimensi hubungan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, media apa yang mereka gunakan, apakah ada bahasa tubuh atau simbol-simbol yang digunakan. Itu dilihat dari dimensi hubungan.
Asumsi dasar hubungan multidimensional adalah bahwa sumber tidak hanya mempengaruhi pesan, tetapi juga bisa mempengaruhi komponen yang lainnya.
Dimensi hubungan : menunjukkan bagaimana proses komunikasi berinteraksi satu sama lain. Masih dengan contoh diatas dimensi hubungan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, media apa yang mereka gunakan, apakah ada bahasa tubuh atau simbol-simbol yang digunakan. Itu dilihat dari dimensi hubungan.
Asumsi dasar hubungan multidimensional adalah bahwa sumber tidak hanya mempengaruhi pesan, tetapi juga bisa mempengaruhi komponen yang lainnya.
PERSPEKTIF ILMU KOMUNIKASI
- Perspektif mekanistis
Perspektif
mekanistis menekankan pada unsur saluran fisik komunikasi, penyampaian, dan
penerimaan arus pesan diantara sumber atau para penerimannya.
2.
Perspektif psikologis
Perspektif
psikologis tentang komunikasi manusia memfokuskan perhatiannya pada individu
(komunikator atau penafsir) baik secara teoritis maupun empiris.
3.
Perspektif interaksional
Perspektif
interaksional menunjukkan pandangan komunikasi manusia yang telah berkembang
secara tidak langsung dari cabang sosiologi yang dikenal sebagai interaksi
simbolis.
4.
Perspektif pragmatis
Perspektif
ini didasarkan pada asumsi pokok system dan informasi. Perspektif ini merupakan
aplikasi yang sesuai dari system pada komunikasi manusia dan jelas merupakan perkembangan
baru yang berbeda untuk penelitian komunikasi manusia.
5.
Perspektif lain
Diantara
keempat perspektif diatas, terdapat beberapa perspektif lainnya yang dianggap
kecil dan kurang menyebar, yaitu:
a)
Perspektif ekologis
Komunikasi sebagai proses adaptasi organism kepada
lingkungan.
b)
Perspektif dramatisme
Menempatkan
individu dan perilaku social dalam analogi dramatis yang menandai actor social
pada “panggung” kehidupan yang sebenarnya.
c)
Aliran mcluhan atau mcluhanisme
Media
massa elektronik dikategorikan sebagai perangsang citra dan pencipta citra yang
subliminal.
d)
Teori atau model keseimbangan
Konsep tentang adanya perangkat kekuatan yang saling
bertentangan yang menciptakan keresahan secara psikologis apabila mereka dalam
suatu keadaan tidak seimbang. Untuk itu harus dikembalikan pada keadaan yang
seimbang dengan prinsip maksimalisasi atau ekuilibrium (memberikan penekanan
pada kebutuhan untuk menyamakan kekuatan yang saling bertentangan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar