Pengertian Model
Model adalah representasi simbolik dari suatu benda, proses,
sistem, atau gagasan. Model dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal, atau
matematikal. Perbedaan pokok antara teori dan model adalah: teori merupakan
penjelasan, sementara model hanya merupakan representasi. Yang dimaksud model
komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
Secara umum, model-model komunikasi dapat dibagi dalam lima kelompok. Kelompok
pertama, disebut sebagai model-model dasar. Kelompok kedua menyangkut pengaruh
personal, penyebaran dan dampak komunikasi masa terhadap perorangan. Kelompok
ketiga meliputi model-model tentang efek komunikasi massa terhadap kebudayaan
dan masyarakat. Kelompok keempat berisikan model-model yang memusatkan
perhatian pada khalayak. Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi
tentang sistem, produksi, seleksi dan alur media massa.
Fungsi Model
Fungsi model ada tiga (3) yaitu :
1.
Melukiskan
proses komunikasi.
2.
Menunjukkan
hubungan visual.
3.
Membantu
dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Model S-R
Model ini adalah model komunikasi paling dasar. Model ini
dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran bihavioristik.
Komunikasi dianggap sebagainsuatu proses aksi-reaksi yang sangat sederhana.
Ketika saya tersenyum pada Anda dan Anda membalas senyiman saya, itulah model S-R.
Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat
non verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakaj tertentu akan merangsang orang
lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Model ini mengabaikan adanya
faktor manusia seperti sistem internal individu. Singkatnya model ini
menganggap bahwa komunikasi itu bersifat statis.
Manusia
selalu karena adanya stimulus atau rangsangan dari luar, bukan berdasarkan
kehendak, keinginan atau kemauan bebasnya. Oleh karena itu, model ini kurang
tepat kalau diterapkan pada proses komunikasi manusia.
Model Arisroteles
Aristoteles adalah filosof Yunani, tokoh paling dini yang
mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi Model Aristoteles adalah
model yang paling klasik atau disebutbjuga model retoris. Oleh karena itu,
model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, konu8mikasi publik
atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi
verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara
berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dala rangka merubah sikap
mereka.
Aristoteles
mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi :
- Pembicara (speaker)
- Pesan (message)
- Pendengar (listener)
Menurut
Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh :
- Siapa Anda (etos-kepercayaan anda)
- Apa argumen Anda (Logos-logika dalam pendapat Anda)
- Dengan memainkan emosi khalayak (pathos-emosi khalayak)
Salah
satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu
yang statis dan tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek, dan
kendala-kendala. Disanping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang
disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap
orang lain).
Model Laswell
Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi
yang dikembangkan dari batasan ilmu polotik.
Who say what in which channel to whom with what effect ?
Laswell
mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu :
- Pengawasan lingkungan,
- Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan.
- Transmisi warisan sosial.
Model
ini merupakan versi verbal dari model Shannon dan Weaver. Model ini melihat
komunikasi sebagai transmisi pesan : Model ini mengungkapkan isu “efek” dan
bukannya “makna”. Efek secara tak langsung menunjukkan adanya perubahan yang
bisa diukur dan diamati pada penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa
diidentifikasi dalam prosesnya. Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian
komunikasi massa.
Model Shannon dan Weaver
Model
ini terdiri dari lima elemen :
a)
Information Source adalah yang memproduksi pesan.
b)
Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal.
c)
Channel adalah saluran pesan.
d)
Receiver adalah pihak yang menguraikan atau mengkonstruksikan pesan dari
sinyal.
e)
Destination adalah dimana pesan sampai.
Suatu
konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap
rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan
pesan yang disampaikan. Konsep-konsep lain yang merupakan andil Shannon dan
Weaber adalah entropi dan redudansi. Model ini diterapkan pada konteks-konteks
komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi publik atau
komunikasi massa. Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang parsial
mengenai proses komunikasi.
Model Schramm
Menurut
Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur :
- Sumber, bisa berupa :
- Seorang individual berbicara, menulis, menggambar, bergerak.
- Sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi).
- Pesan, dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan, atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna.
- Sasaran, dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi, dll.
Schramm
melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness
antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari bahasa
latin communis yang artinya sama.
Schramm
mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm
sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang
diinginkan oleh komunikan. Beliau menekankan bahwa tanpa adanya field of
experience yang sama, hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan
diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini, model Schramm adalah
pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan bahwa pentingnya
feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise.
Pada
model ini, Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umpan balik maka
ia akan berada pada posisi komunikator (source).
Model
Berlo
Model-model komunikasi makin hari makin dikembangkan di
antaranya yang paling terkenal model yangf dikembangkan oleh David Berlo pada
tahun 1960. Modelnya hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya
terdiri dari empat komponen yaitu sumber, pesan, saluran dan penerima atau
receiver. Akan tetapi pada masing-masing komponen tersebut ada sejumlah faktor
kontrol.
Faktor ketrampilan, sikap, pengetahuan, kebudayaan, dan
sistem social dari sumber atau orang yang mengirim pesan merupakan factor
penting dalam menentukan isi pesan, perlakuan atau treatment dan penyandian
pesan. Faktor-faktor ini juga berpengaruh kepada penerima pesan dalam
menginterpretasikan isi pesan yang dikirimkan. Saluran yang dapat digunakan
dalam komunikasi adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan alat
peraba.
Model
komunikasi Berlo di samping menekankan ide bahwa meaning are in the
people atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang menerima pesan
bukan pada kata-kata pesan itu sendiri.
Model Interaksional
Model ini berlawanan dengan model stimulus-respons (S-R) dan
beberapa model linier lainnya. Sementara model-model tersebut berasumsi bahwa
manusia sebagai pasif, model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif.
Dalam
ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Setiap model
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap model hanya dapat
diukur berdasarkan kemanfaatannya ketika dihadapkan dengan dunia nyata,
khususnya ketika digunakan untuk menyaring data dalam penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar