Assalamu 'alaykum warohmatullahi wabarokatuh
Satu pertanyaan yang sampai sekarang belum saya temukan jawaban
pastinya dikarenakan berbagai data, fakta, bukti dan informasi yang
saling kontradiktif perihal dari manakah si al Masih ad Dajjal akan
muncul?
Dalam buku Dajjal Sudah Pasti Muncul Dari Khurasan menyebutkan bahwa
Dajjal akan muncul dari Khurasan Iran. Sebelumnya Muhammad Isa Dawud
dalam buku Dialog Dengan Jin Muslim secara eksplisit menyatakan bahwa
Dajjal akan muncul dari segitiga Bermuda, yang didukung oleh pernyataan
dari kalangan Jin Muslim. Pendapat lain dan yang paling baru adalah
Dajjal akan muncul dari sebuah negeri kepulauan dimana sering ditimpa
bencana. Kita pun tahu bahwa yang dimaksud mungkin adalah Indonesia.
Lagipula di Indonesia ada sebuah tempat yang memiliki karakteristik
mirip dengan Bermuda yakni segitiga Masalembo.
Sumber yang paling pantas dijadikan landasan tentunya Al Qur'an dan Al Hadits. Dan hanya Allah yang Maha Benar.
Terima kasih atas penjelasannya.
Was salamu 'alaykum warohmatullahi wabarokatuh.
El-Jihadic Bosanskih Muslimana
Jawaban
Aalaykumsalam. wr. wb. Jazakallah atas pertanyaannya saudara El
Jihadic. Semoga di bulan ramadhan ini, Allah memberikan kita keberkahan
yang melimpah ruah dan dijauhi dari tipu daya setan dalam
menggelincirkan akidah kita. Allahuma amin.
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam mengatakan bahwa sepanjang zaman tidak ada fitnah yang lebih dahsyat daripada fitnah Dajjal.
مَا أَهْبَطَ اللَّهُ إِلَى الأَرْضِ مُنْذُ خَلَقَ آدَمَ إِلَى أَنْ
تَقُومَ السَّاعَةُ فِتْنَةً أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
“Allah
tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari
Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” (HR Thabrani
20/212)
Kemunculan Dajjal merupakan fitnah terbesar dalam sejarah umat
manusia di muka bumi. Dalam literatur Islam, disebutkan tentang
sifat-sifat Dajjal, yaitu bahwa Dajjal adalah seorang manusia yang buta
sebelah matanya. Ia pun terkenal sebagai oknum yang hebat dalam tipu
daya hingga banyak umat muslimin mengikuti jejak langkahnya saat ia
memunculkan diri.
“Barangsiapa yang mendengar ada Dajjal, maka hendaklah ia bersmbunyi
darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatanginya dan dia mengira
bahwa ia akan tetap beriman lantas dia mengikutinya, karena banyaknya
syubhat yang menyertainya.” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Al Hakim)
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW
melihat Dajjal dalam mimpi. Beliau melukiskan “laki-laki berbadan
besar, berkulit kemerahan, rambutnya keriting, buta sebelah, matanya
seperti sebutir anggur yang menonjol. Manusia yang paling mirip
dengannya adalah Ibnu Qothn bin Khuza’ah.”
Perbincangan mengenai dimana turunnya Dajjal memang memiliki banyak
penjelasan dan versinya masing-masing. Namun kita harus pandai-pandai
dalam menyikapi dan mengumpulkan banyak hadis untuk melihat gamabran
jernih tentang tempat turunnya Dajjal. Dalam penelusuran lebih jauh,
riwayat-riwayat yang ada tidak memberikan informasi yang begitu rinci.
Hadits Tamim Ad Dari yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Qais
menjelaskan posisi Dajjal berada di laut Yaman. Sedangkan janji
Rasulullah SAW tentang tempat keluarnya Dajjal berada di wilayah
Khurasan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dimana
Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal akan keluar di bumi bagian Timur yang
disebut Khurasan. Ia diikuti oleh beberapa kaum yang wajah mereka
seperti perisai yang dipukuli.”
Menurut Abu Fatiah Al Adnani dalam bukunya
Fitnah dan Petaka Akhir Zaman,
Khurasan adalah sebuah makna yang berarti tempat terbit matahari. Ia
merupakan negeri yang amat luas meliputi beberapa negeri Persi,
Afghanistan, dan Turkistan. Khurasan memanjang ke Asia antara sungai
Amudariya sebelah utara serta Timur dan Gunung Hindukus sebelah selatan
serta beberapa daerah Persi bagian Barat.
Tidak hanya itu, Khurasan juga memanjang ke beberapa negara seperti
Shafad dan Sajistan. Oleh karena itu ia dinisbatkan dengan Negara-negara
besar seperi Bukhari, Khawarizmi, Ghaznah, dan Isfahan. Dan Khurasan
yang diketahui saat ini adalah Negara Persi yang terletak di bagian
Timur dan Timur Laut Iran, yang kita ketahui bersama notabene
penduduknya adalah Syiah.
Masih menurut Abu Fatiah al Adnani, ia menyatakan bahwa sebagian
penulis tentang fitnah Akhir Zaman membagi periode keluarnya Dajjal,
yang pertama adalah Dzuhur yang berarti kemunculan dan Khuruj yang
berarti keluarnya Dajjal. Kalimat Dzuhur dimaknai sebagai fase
kemunculan dan Khuruj memiliki arti sebagai keluarnya dalam bentuk dan
wujud yang bukan aselinya, waktunya sangat panjang dan itu terjadi
sebelum kemunculan Al Mahdi.
Khuruj juga bermakna keluarnya Dajjal untuk yang terakhir kalinya
dalam bentuk fisik sebagaimana yang disebutkan dalam banyak riwayat
yaitu buta matanya dan bertuliskan kata ka fa ra tepat di dahinya. Fase
keluarnya ini hanya terjadi selama 40 hari dan terjadi setelah keluarnya
al Mahdi.
DR. Umar Sulaiman al Asyqar dalam kitabnya
al Yaum al Akhir juga
membagi dua periode antara munculnya Dajjal dan keluarnya Dajjal. Ia
mengatakan bahwa Dajjal akan muncul dari timur, suatu daerah Persia
bernama Khurasan. Ini dikuatkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh Tirmidzi, Ibn Majah, Hakim, Ahmad, dan Dhiya’ dalam al-Mukhtar,
dari Abu Bakar Shiddiq yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah
bersabda, “Sesungguhya Dajjal muncul disebuah daerah di timur bernama
Khurasan. Ia diikuti oleh orang-orang yang wajahnya seperti tameng yang
ditempa palu.”
Dalam penjelasan lebih jauh, keluarnya Dajjal yang pertama kali
adalah untuk unjuk kekuatan, membuat fitnah, teror, mencari pendukung,
dan menebar propaganda bahwa dirinya adalah tuhan semesta alam.
Peristiwa ini berlangsung selama waktu yang tidak diketahui. Selama masa
ini pun Dajjal mendapatkan kemenangan dan banyak mengalahkan
musuh-musuhnya.
Dalam suatu riwayat yang menunjukkan bagaimana proses kemunculan
Dajjal pertama kali di muka bumi. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Abu Umamah Al Bahili, “Di awal kemunculannya, ia
berkata: ‘Aku adalah Nabi. Padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia
memuji dirinya sambil berkata: ‘Aku adalah Rabb kalian’, padahal kalian
tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati.” (HR. Ibnu
Majjah. II/512-516)
Adapun keluarnya Dajjal yang terakhir kalinya adalah pada saat
pertempuran akhir antara Dajjal dan kaum muslimin. Pendukung Dajjal saat
itu bukan lagi para Yahudi yang tinggal di Israel. Mungkin saja Yahudi
Israel saat itu sudah dikalahkan oleh kaum muslimin ketika penaklukan
baitul Maqdis dilakukan oleh Al Mahdi.
Pendukung Dajjal sendiri adalah kaum Yahudi Asbahan yang tinggal di
sebuah perkampungan Yahudiyyah. Jumlah mereka sebanyak 70.000 orang
dengan memakai topi. Dari Anas bin Malik ra, sabda beliau SAW, “Dajjal
akan keluar dari kota Yahudi Isfahan (Wilayah di Khurasan, Iran, red.)
bersama 70,000 penduduk Isfahan”. (Fath al-Rabbani Tartib Musnad Ahmad.
Ibn Hajar berkata Shahih)
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 yahudi dari kota Isfahan (Nan), mereka memakai Al-Tayalisah”. (HR. Muslim)
َيخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ
مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ الْيَهُودِ عَلَيْهِمْ التِّيجَانُ
“Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan bersama
70.000 orang yahudi yang mengenakan topi.” (Ahmad 26/412)
Menurut Abu Fatiah al Adnani, keluarnya Dajjal dari arah Timur ini
disebabkan oleh kemarahan, hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam
hadis, “Sesungguhnya Dajja akan keluar karena suatu kemarahan” (HR.
Muslim dan Ahmad dari Ibnu Umar). Adapun peristiwa keluarnya Dajjal yang
kedua kalinya adalah karena datangnya batsyatul kubra atau hantaman
yang keras berupa meteor dari langit dan munculnya Dukhan). Dan ini
terjadi setelah Al Mahdi dan kaum muslimin berhasil menaklukan
Konstantin.
Dajjal Muncul Dari Segitiga Bermuda?
Adapun mengenai pertanyaan saudara tentang kemunculan Dajjal dari
Segitiga Bermuda, secara jujur saya tidak menemui bukti-bukti yang
shahih dari Al Qur’an maupun hadis tentang kebenaran hal itu.
Rasulullah memang pernah memberikan sinyal kedatangan Dajjal yang
terkait sebuah laut. Ia bersabda, “Ketahuilah bahwa dia berada di laut
Syam atau Laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur.
Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur… dan beliau berisyarat
dengan tangannya menunjuk ke arah timur.”
Kalaulah memang Dajjal akan muncul di segitiga Bermuda, pasti
Rasulullah memakai redaksi kata “Barat” dan dengan jelas menunjukkan
lokasi laut yang dituju. Dan kita juga tidak bisa menjustifikasi sebuah
hadis untuk kemudian dilekatkan dengan kemunculan Dajjal di segitiga
Bermuda. Sebab dalam melihat persoalan Dajjal kita harus mengumpulkan
seluruh hadis sebagai penguat antara satu hadis dengan hadis lainnya.
Saya sendiri masih meragukan temuan-temuan yang mengatakan beberapa
pesawat hilang begitu saja di Laut Bermuda. Kita mengetahui bahwa
Amerika Serikat adalah Negara yang gemar membuat kisah-kisah mistik dan
berbagai propaganda seperti UFO dan lorong waktu yang juga mereka
kaitkan dengan keberadaan segitiga Bermuda. Jika ini tidak disikapi
dengan bijak, kepercayaan semacam ini bisa menggerus akidah umat Islam
bahwa ada kekuatan yang lebih hebat dari Allahuta’ala dalam menentukkan
takdir seseorang.
“dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan
kamu, kemudian menghidupkan kamu (lagi), Sesungguhnya manusia itu,
benar-benar sangat mengingkari nikmat. (Al Hajj: 66)
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu
Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya
kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” (Al Baqarah: 28)
Menariknya kisah keangkeran Segitiga Bermuda pernah dibantah oleh
kalangan Barat sendiri. Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London
pernah menyangkal misteri segitiga Bermuda selama ini. Mereka menyatakan
bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti
lautan biasa di seluruh dunia. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal,
ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus perihal
misteri segitiga Bermuda. Allahua’lam. (Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ
وَحَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ
Rasulullah shollallahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Dajjal tidak akan muncul
sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk
mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad 34/3)
“Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi di hari Jum'at,maka Dajjal tidak bisa menguasainya atau memudharatknnya.”
(HR Baihaqy)
|
|
Sumber : http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/dajjal-akan-muncul-dari-mana.html & http://www.bolehjadikiamatsudahdekat.com/index.php?option=com_content&view=article&id=115:kaum-yahudi-pasukan-utama-dajjal&catid=1:latest-news&Itemid=55