Sejarah
Kelurahan Saramom
Istilah kata “
Saramom” berasal dari Bahasa Biak yang terdiri dari 2 (dua) suku yaitu : SARA
dan MOM. SARA dalam bahasa biak berarti
sejenis ukiran kayu yang diolah atau diukir dan dibentuk sebagai souvenir untuk
menghiasi ujung muka perahu dengan simbol - simbol tertentu sesuai dengan
status sosial pemilik muka perahu (simbol status marga/klen/suku), sedangkan arti
kata MOM dalam bahasa biak berarti ampas
yang diserahkan dari proses pembuatan SARA. Dengan demikian dapat disimpulkan
makna adat dari kata “ SARAMOM” adalah proses pengelohan yang lebih menonjol
hasil SARA (simbol/status sosial dari lingkungan/ampas baik fisik maupun non
fisik. Simbol status sosial yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan status
yang disandang 3 (tiga) marga/klen yang pertama kali mendiami kelurahan
saramom, yaitu :
1)
Marga Kbarek ( Kin Mom)
2)
Marya Yawan (Baryasba)
3)
Marga Randongkir (Sasuf)
Ketiga klen tersebut secara adat
disebut sebagai Marga KBS (Kinmom,
Baryasba, Sasuf). Sampai saat ini mereka hidup menabur dengan suku - suku
lainnya sehingga tidak lagi disebut Homogen, sebutan lain dari Kelurahan
Saramom adalah Kampung Bouw, nama ini diberikan oleh Pemerintah Belanda sejak
Tahun 1956 dengan membangun pemukiman baru sebagai kompensasi atas kepindahan 3
(tiga) marga tersebut dari kampung lama (sekarang Kompleks TNI AL Biak) ± 300
meter sebelah barat Kelurahan Saramom.
2.1.2
Pemerintahan Kelurahan Saramom
Dinamika
administrasi Pemerintah Kelurahan Saramom bermula dari pembentukan Pemerintahan
Kampung Saramom yang terbentuk sejak 1972 – 1979 dan bukan merupakan pemekaran
tetapi terbentuk berdasarkan faktor geneologi yang lebih melihat pada aspek kultural,
dengan Kepala Kampung pertama Bapak Christian Yawan ( Putra asli Kampung
Saramom), kemudian dari berbagai perkembangan yang didukung oleh pertimbangan
objektif, maka sejak tahun 1980 Kampung Saramom berubah status menjadi
Kelurahan Saramom sampai sekarang. Berikut nama - nama Kepala Kelurahan Saramom
:
Tabel. 2.1
Nama Kepala Kelurahan Saramom
No.
|
Nama
|
Masa Periode
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
1
|
Christian
Yawan
|
1972
– 1989
|
2
|
Mathius
Mansawan
|
1989
– 1993
|
3
|
Ronny
Theo Ayorbaba, AP
|
1993
– 1996
|
4
|
Colombus
Wader
|
1996
– 2000
|
5
|
Drs.
Andris Wakum
|
2001
– 2004
|
6
|
Andris
Mansbawar, S.Soa
|
2004
– 2007
|
7
|
Slamet
Djuniarto Samuel, S.STP
|
2008
– Maret 2015
|
8
|
Anthon
.A Amsamsyum, S.AN
|
Agutus
2015 - Sekarang
|
Sumber: Buku
Administrasi Umum Kelurahan Saramom 2015
Maaf saya tanya bagaimanakah asal usul marga yawan yang mendiami pulau Biak
BalasHapus