BREATH-HOLDING SPELL, GANGGUAN RINGAN YANG BELUM DIKETAHUI SEBABNYA
Tanda-tanda breath-holding spell:
Breath-holding spell tidak berbahaya dan bukan merupakan penyakit epilepsi. Serangan ini biasanya terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun dan menyerang ketika anak baru terbangun dari tidur. Umumnya dalam sehari bisa terjadi 1-2 kali, namun setelah si kecil berusia 4 tahun akan hilang dengan sendirinya. Breath-holding spell, ditandai dengan gejala sebagai berikut :
|
- Si kecil menangis keras dan menahan napasnya.
- Di sekitar mulutnya akan terlihat warna biru lalu tidak sadarkan diri.
- Tubuhnya menjadi kaku dan beberapa kali terlihat bergerak seperti kejang.
- Keadaan si kecil akan kembali normal dalam waktu kurang dari 1 menit
Penanganan
| ||
| ||
Meskipun tidak berbahaya, namun sebaiknya keadaan ini harus diberiyahukan kepada dokter. Segera periksakan kondisi si kecil ke dokter bila serangan terjadi lebih dari satu kali dalam seminggu dan berlangsung lebih dari satu menit. Pola serangan yang berubah juga perlu Anda perhatikan.
|
Sering terjadi pada penderita gangguan saluran cerna, gangguan hipersensitifitas dan alergi.
Penulis telah m,engadakan penbemitian pada 35 kasus bayi dengan breathholding spell. Hanpir bsebagian besar bayi mempunyai keluhan fungsi saluran cerna atau imaturitas saluran cerna lebih berat dibandingkan bayi yang lain. Ternyata dalam keadaan gangguan hipersensitifitas saluran cerna m,eningkat gangguan tersebut semakin sering dan semakin lama.
Pada umumnya bayi dengan gangguan breathholding spell dengan gangguan saluran cerna meningkat . Gangguan saluran fungsi cerna seperti sering MUNTAH/gumoh), kembung,“cegukan”, buang angin keras dan sering, sering rewel gelisah (kolik) terutama malam hari, BAB > 3 kali perhari, BAB TIDAK TIAP HARI. Feses warna hijau, hitam dan berbau. Sering “ngeden, beresiko Hernia Umbilikalis (pusar), Scrotalis, inguinalis. Air liur berlebihan. Lidah sering timbul putih, bibir kering.
Biasanya disertai gangguan hipersensitifitas lainnya seperti sering timbul bintik kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut. Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Kotoran telinga berlebihan & berbau. Bekas suntikan BCG bengkak dan bernanah. Timbul bisul. Saluran napas bunyi grok-grok (hipersensitifitas bronkus) , kadang disertai batuk ringan. Sesak pada bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB). Disertai sering bersin, hidung berbunyi, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi karena satu sisi hidung buntu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar