1. Kandungan Vitamin B 12
Seorang wanita yang sedang hamil biasanya memiliki metabolisme yang rendah sehingga akan lebih mudah terserang penyakit dibandingkan ketika sebelum hamil. Oleh karena itu, manfaat kepiting bagi ibu hamil baik untuk dikonsumsi karena kandungan B12 mampu membantu menjaga stamina pada Ibu hamil sehingga, tidak mudah telah dan rentan terkena penyakit.
Selain itu, kandungan vitamain B12 yang ada di dalam kepiting juga mampu membantu perkembangan janin. Apabila kekurangan vitamin B12 tersebut terbukti bisa mengakibatkan terjadinya keterbelakangan mental yang nantinya akan dialami oleh sang bayi ketika lahir.
2. Kandungan Omega 3
Kandungan Omega 3 yang ada di dalam kepiting merupakan zat yang dapat membantu perkembangan proses penglihatan dan kognitif janin (bayi) yang ada di dalam kandungan. Yang mana, seorang Ibu juga perlu untuk mempersiapkan kebutuhan bayinya ketika lahir akan ASI ekslusif dan kebutuhan ASI eksklusif tersebut bisa disiapkan oleh sang Ibu dengan mengkonsumsi kepiting yang memiliki kandungan Omega 3. Dengan kata lain, kepiting juga mampu menjadi penyedia kebutuhan ASI eksklusif bagi bayi dengan kandungan Omega 3 yang dimilikinya.
3. Kandungan Protein
Manfaat kepiting bagi ibu hamil juga terdapat kandungan protein yang sangat berguna untuk perkembangan otak janin (bayi) di dalam kandungan. Selain fungsi lainnya yang bisa membantu memperbaiki sel-sel rusak pada tubuh sang Ibu. Selain itu, kandungan protein juga memiliki fungsi yang sangat vital sebagai zat pembangun dalam pembentukan ketuban dan sel darah merah sang Ibu. Ditambah lagi dengan kandungan kolesterolnya yang rendah meskipun memiliki kadar protein yang tinggi.
4. Kandungan Kalsium
Kandungan kalsium ini sangatlah baik untuk kesehatan dan kekuatan tulang bagi sang Ibu termasuk bagi janin (bayi) yang masih dalam tahap pembentukan di kandungan. Oleh karena itu, mengkonsumsi kepiting juga bermanfaat bagi kesehatan tulang dan menjadikan tulang kuat.
Kandungan selenium ini merupakan kandungan yang terdapat pada kepiting dengam fungsinya sebagai penangkal radikal bebas. Sedemikian sehingga kandungan selenium ini bisa menjadi pelindung bagi sang Ibu supaya terhindar dari berbagai penyakit dan kerusakan sel-sel tubuh lainnya.
5. Kandungan Selenium
Sejauh ini, penelitian yang dilakukan tentang kepiting sebatas dagingnya saja, belum mencapai telurnya. Yang mana, daging kepiting sendiri mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu 18g per 100g daging, sedangkan 89g per 100g daging untuk kandungan kalsium namun rendah akan lemak atau kolesterol. Selain itu, kepiting juga mengandung EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yang merupakan komponen asam lemak Omega 3 yang sangat penting dalam pembentukan membran sel otak bagi janin sejumlah 0,3 gram. Dengan demikian, ketiping memiliki manfaat yang juga baik bagi Ibu hamil, yaitu sebagai proses optimalisasi pembentukan otak janin (bayi).
Namun yang perlu menjadi catatan sekali lagi bahwa meskipun masakan laut seperti kepiting merupakan sumber protein yang sangat baik, tetapi perlu diingat kalau ada kandungan yang bersifat negatif, seperti merkuri, dioksin atau logam berat. Meskipun pada kepiting memiliki kandungan terendah daripada hewan laut lainnya. Sedangkan agar lebih amannya, Ibu hamil disarankan untuk menghindari mengkonsumsi kepiting yang sudah mati (mati dengan sendirinya sebelum dimasak/diolah). Hal ini dikarenakan Ibu hamil sangat rentan terserang penyakit maupun terjangkit infeksi karena bakteri. Sebagaimana disampaikan oleh Colorado State University (CSU) bahwa untuk menghindari resiko infeksi bakteri, seperti salmonella, listeria, dan bakteri lainnya, Ibu hamil disarankan agar menghindari kepiting yang sudah mati dan direkomendasikan untuk lebih memilih membeli kepiting yang dijual dalam kondisi tersegel.
Cara Aman Mengkonsumsi Kepiting Ketika Hamil
- Pertama
Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah mengetahui di mana lokasi atau tempat pengambilan kepiting. Yang mana, kepiting hasil tangkapan dari laut mempunyai resiko lebih tinggi terkait terkenanya paparan logam berat daripada kepiting hasil budidaya (hasil pemeliharaan sendiri, seperti di tambak atau di empang).
- Kedua
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan ialah mencari tahu tingkat pencemaran yang mungkin terjadi di lokasi atau tempat pengambilan kepiting tersebut. Meskipun terkesan repot atau ribet karena harus mencari tahu segala, namun bukankah itu setimpal apabila menyangkut dengan kesehatan Anda (Ibu hamil) beserta janin (bayi) yang ada di dalam kandungan?
- Ketiga
Hal terakhir yang perlu diperhatikan ialah cara Anda (Ibu hamil) dalam memasak kepiting tersebut. Pastikanlah memasaknya dengan benar, dalam artian memasaknya hingga benar-benar dalam kondisi matang hingga ke daging bagian dalamnya. Sehingga berbagai macam parasit yang biasanya mudah tertular dari masakan yang kurang matang (setengah matang) atau bahkan mentah dapat dihindari. Mengingat parasit yang mungkin saja masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan dampak yang serius bagi kesehatan, baik kesehatan Anda (Ibu hamil maupun kesehatan janin (bayi) yang ada di dalam kandungan. Karena terkadang kesehatan seorang anak yang kelak terlahir bahkan hingga dewasa, bergantung pula pada kesehatan selama masa di dalam kandungan sang Ibu.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga
Anda (Ibu hamil) dan juga kesehatan janin (bayi) yang ada di dalam kandungan. Kesimpulannya ialah bahwa mengkonsumsi kepiting bagi Ibu hamil boleh-boleh saja dan sangat dianjurkan karena manfaatnya. Namun tentunya jangan sampai berlebihan. Karena sesuatu yang berlebihan pasti berujung pada sesuatu yang kurang baik. Ikutilah sebagaimana rekomendasi atau saran porsi yang telah dikemukakan oleh para ahli.
Selamat mencoba, bagi Anda (Ibu hamil) yang memang suka dengan kepiting atau mungkin sedang ‘ngidam’ kepiting ketika hamil.