Assalamu'alaikum...
Sobat ini ada sedikit pembahasan tentang sejarah Fisika,, ya sebenarnya tugas makalah saya sih,, hehe... hmmm.. langsung sajaa yaa... :)..
Sobat ini ada sedikit pembahasan tentang sejarah Fisika,, ya sebenarnya tugas makalah saya sih,, hehe... hmmm.. langsung sajaa yaa... :)..
Fisika (Bahasa Yunani: (physikos), "alamiah", dan (physis),
"Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam
yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi
dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang
membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta
sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari
dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada,
seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai
"ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis
sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu
tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya.
Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang
dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan
matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang
digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika
adalah: fisika berkaitan dengan dunia material, sedangkan matematika berkaitan
dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material.
Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas.
-
fisika (dalam
bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu yang mempelajari aspek-aspek alam yang
dapat dipahami dengan dasar-dasar pengertian terhadap prinsip-prinsip dan
hukum-hukum elemennya.
-
Adapun pengertian fisika dari sumber
lain seperti dari ensiklopedia bebas dunia internet “wikipedia.org” yang
berbunyi fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan
pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang dan
waktu.
-
Ruang lingkup ilmu fisika adalah
mempelajari alam semesta dari partikel yang kecil sampai yang besar sekali
yaitu alam semesta.
Sejarah fisika
sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM,
ketika kebudayaan Harappan
menggunakan suatu benda
untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu
fisika terus berkembang sampai
sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia
benda, matematika dan filosofi,
namun juga melalui teknologi, membawa perubahan
ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu
yang berlangsung terjadi pada
sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba
dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900
yang menandakan mulai berlangsungnya era baru era fisika modern.
Periode
Perkembangan Ilmu Fisika
Sejarah perkembangan ilmu fisika
dibagi dalam empat periode yaitu:
- Periode Pertama
Dimulai
dari zaman prasejarah sampai tahun 1550 an. Pada periode pertama ini dikumpulkan
berbagai fakta fisis
yang dipakai untuk membuat
perumusan empirik. Dalam periode
pertama ini belum
ada penelitian yang
sistematis.
Beberapa
penemuan pada periode ini diantaranya :
-
2400000
SM - 599 SM
Di
bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari,
prediksi gerhana, jam matahari, dan
katalog bintang. Dalam teknologi
sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda,
teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata
uang).
-
600
SM – 530 M
Perkembangan ilmu
dan teknologi sangat
terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang
Astronomi sudah ada pengamatan tentang
gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang
sains fisik, sudah ada hipotesis Democritus bahwa
materi terdiri dari atom-atom.
Archimedes memulai tradisi “Fisika
Matematika” untuk menjelaskan tentang
katrol, hukum-hukum hidrostatika
dan lain-lain. Tradisi
Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.
-
530
M – 1450 M
Kontribusi
Islam dalam Fisika
Saat itu
kebudayaan didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang sangat pesat yang dipimpin
oleh ilmuwan dan filsuf dari
Yunani. Runtuhnya Kekaisaran
Roma berakibat pada
mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan
di dataran Eropa
dan berkembang pesat sains
di Timur Tengah.
Banyak ilmuwan dari
Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur
tengah ini. Akhirnya ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan
ilmu astronomi dan
matematika, yang akhirnya
menemukan bidang
ilmu pengetahuan baru
yaitu kimia. Dalam
bidang Astronomi ada “Almagest”
karya Ptolomeous yang
menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja
astronomi berkembang. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan
berkembang dengan cepat
di Persia dan
ilmuwan terus bermunculan yang
akhirnya dengan giatnya memindahkan ilmu
yang telah ada dari kebudayaan
Yunani ke timur tengah
yang saat itu
sedang mundur dari Eropa yang mulai memasuki abad kegelapan. Dalam Sains
Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong
secara terus menerus kemagnetan
berkembang, eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
Tokoh
yang berkontribusi dalam fisika pada masa keemasan Islam :
1.
Jabir
Ibnu Hayyan
Orang-orang Eropa menamakannya
Gebert, ia hidup
antara tahun 721-815
M. Dia adalah
seorang tokoh Islam
yang mempelajari dan mengembangkan dunia
Islam yang pertama.
Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal
sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya
adalah bidang Logika,
Filosofi, Kedokteran, Fisika,
Mekanika, dan sebagainya.
2.
Abu
Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia barat dia dikenal dengan
nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi
semacam adat kebiasaan
orang barat pada
masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka,
sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui
apakah orang tersebut muslim atau
bukan. Al-Kindi adalah seorang
filosof muslim dan
ilmuwan sedang bidang
disiplin ilmunya adalah Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu
Kedokteran.
3.
Muhammad
Ibnu Musa Al-Khawarizmi
Orang Eropa
menyebutnya dengan Algorisma.
Nama itu kemudian dipakai orang-orang
barat dalam arti
kata Aritmatika atau ilmu
hitung. Karena dia adalah
seorang muslim yang
pertama-tama dan ternama dalam
ilmu Matematika, ilmu hitung.
Bukunya yang terkenal
berjudul Al-jabar Wal Muqobalah,
kemudian buku tersebut
disalin oleh orang-
orang barat
dan sampai sekarang
ilmu itu kita
kenal dengan nama Aljabar.
4.
Muhammad
Ibnu Zakaria Al-Razi
Hidup antara
tahun 865-925 dan
namanya dilatinkan menjadi
Razes. Seorang dokter klinis
yang terbesar pada
masa itu dan
pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal
disebut ilmu Kimia. Dalam
penelitiannya waktu itu Muhammad
Ibnu Zakaria Al-Razi sudah
menggunakan peralatan khusus dan secara sistematis hasil karyanya dibukukan,
sehingga orang sekarang
tidak sulit mempelajarinya.
Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula
proses kimiawi seperti Destilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya
tersebut merupakan suatu buku
pegangan laboratorium kimia
yang pertama di dunia.
5.
Abu Nasir Al-Farabi
Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia
hidup tahun 870-900 M dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga mengembangkan dan
mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik,
dan sebagainya.
6.
Abu
Ali Al-Husein Ibnu Sina
Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicena,
yang hidup antara tahun
980-1037 M. Seorang ilmuwan
muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh
Al-Rais. Keistimewaannya antara lain
pada masa umur 10 tahun sudah hafal
Al-Qur`an, kemudian pada
usia 18 tahun
sudah mampu menguasai semua ilmu yang
ada pada waktu
itu, bidang keahliannya
adalah ilmu Kedokteran, ilmu
Fisika, Geologi, Mineralogi.
-
1450
M- 1550
Ada
publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam
revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis.
- Periode Kedua
Dimulai dari
tahun 1550an sampai
tahun 1800an. Pada
awal abad 17, Galileo membuka penggunaan
eksperimen untuk memastikan kebenaran
teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo
memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa
hasil dari dinamika
mekanik, terutama Hukum Inert.
Pada 1687,
Isaac Newton menerbitkan
Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan
penjelasan yang jelas
dan teori fisika
yang sukses yaitu Hukum gerak
Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik dan Hukum Gravitasi Newton,
yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua
teori ini cocok dalam eksperimen. Dalam Mekanika selain Hukum-hukum
Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli,
Teori Kinetik Gas,
Vibrasi Transversal dari
Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange. Dalam Fisika
Panas ada penemuan
termometer, azas Black,
dan Kalorimeter. Pada 1733,
Daniel Bernoulli menggunakan
argumen statistika dalam mekanika
klasik untuk menurunkan
hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798, Benjamin Thompson
mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas. Dalam Gelombang Cahaya
ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya. Dalam Kelistrikan ada
klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan
teori arus listrik
yang serupa dengan
teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.
- Periode Ketiga
Fisika Klasik
Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini
diformulasikan konsep-konsep fisika yang
mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Dalam periode ini
Fisika berkembang dengan
pesat terutama dalam mendapatkan
formulasi-formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan
Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini. Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang
kemudian dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar,
teori elastisitas, hidrodinamika. Dalam
Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum
termodinamika, teori kinetik gas,
penjalaran panas dan lain-lain. Pada 1847 James Joule menyatakan hukum
konservasi energi, dalam bentuk panas dan juga dalam energi mekanika. Dalam
Listrik-Magnet diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan
lain-lain. Sifat listrik
dan magnetisme dipelajari
oleh Michael Faraday, George Ohm,
dan lainnya. Pada
1855, James Clerk
Maxwell menyatukan kedua fenomena
menjadi satu teori elektromagnetisme,
dijelaskan oleh persamaan Maxwell.
Perkiraan dari teori
ini adalah cahaya
adalah gelombang elektromagnetik. Dalam
Gelombang diformulasikan teori
gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi dan lain-lain.
· Periode Keempat
Fisika Modern
Dimulai dari
tahun 1890an sampai
sekarang. Pada akhir
abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik.
Hal ini menuntut pengembangan
konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut
Fisika Modern. Dalam periode ini
dikembangkan teori-teori
yang lebih umum
yang dapat mencakup
masalah yang berkaitan
dengan kecepatan yang sangat
tinggi (relativitas) atau
dan yang berkaitan
dengan partikel yang sangat
kecil (teori kuantum).
Teori Relativitas yang
dipelopori oleh Einstein menghasilkan beberapa hal diantaranya adalah
kesetaraan massa dan energi E=mc2
yang dipakai sebagai
salah satu prinsip
dasar dalam transformasi
partikel. Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian
dikembangkan oleh Schrodinger, Pauli, Heisenberg dan lain-lain, melahirkan teori-teori
tentang atom, inti,
partikel sub atomik,
molekul, zat padat yang sangat
besar perannya dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Percobaan Michelson-Morley, salah
satu percobaan paling
penting dan mahsyur dalam
sejarah fisika, dilakukan
pada tahun 1887
oleh Albert Michelson dan Edward
Morley di tempat yang sekarang menjadi kampus Case Western Reserve University.
Percobaan ini dianggap sebagai petunjuk pertama terkuat untuk menyangkal
keberadaan eter sebagai medium gelombang cahaya. Percobaan ini juga telah
disebut sebagai titik tolak untuk aspek teoritis revolusi ilmiah kedua. Albert Michelson dianugerahi
hadiah Nobel fisika tahun
1907 terutama untuk
melaksanakan percobaan ini. Dalam
percobaan ini Michelson dan Morley
berusaha mengukur kecepatan
planet Bumi terhadap
eter, yang pada waktu
itu dianggap sebagai
medium perambatan gelombang
cahaya. Analisis terhadap hasil
percobaan menunjukkan kegagalan
pengamatan pergerakan bumi terhadap eter. Ekperimen Michelson-Morley
yang sangat peka tidak mendapatkan gerak bumi terhadap eter. Ini berarti tidak
mungkin ada eter dan tidak ada
pengertian gerak absolut.
Setiap gerak adalah
relatif terhadap kerangka acuan
khusus yang bukan
merupakan kerangka acuan
universal. Dalam eksperimen yang
pada hakikatnya membandingkan
kelajuan cahaya sejajar dengan
dan tegak lurus
pada gerak bumi mengelilingi matahari, juga eksperimen ini
memperlihatkan bahwa kelajuan
cahaya sama bagi setiap
pengamat, suatu hal
yang tidak benar
bagi gelombang memerlukan
medium material untuk merambat.
Eksperimen ini telah
meletakkan dasar bagi
teori relativitas khusus Einstein yang dikemukakan pada tahun 1905,
suatu teori yang sukar diterima pada
waktu itu, bahkan
Michelson sendiri kurang
bisa menerimanya.
Percobaan Millikan atau dikenal pula
sebagai Percobaan oil-drop (1909) saat itu
dirancang untuk mengukur
muatan listrik elektron.
Rober Millikan melakukan
percobaan tersebut dengan menyimbangkan
gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya
listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada di antara dua buah pelat elektroda. Dengan mengetahui besarnya
medan listrik, muatan pada tetes
minyak yang dijatuhkan
(droplet) dapat ditentukan.
Dengan mengulangi eksperimen
ini sampai beberapa kali, ia menemukan bahwa nilai-nilai yang
terukur selalu kelipatan
dari suatu bilangan
yang sama. Ia
lalu menginterpretasikan bahwa bilangan ini adalah muatan dari 1 elektron
= 1.602 × 10−19 coulomb
(satuan SI untuk
muatan listrik).
Tahun 1923,
Millikan mendapat sebagian hadiah Nobel bidang fisika akibat
percobaannya ini. Istilah fisika modern
diperkenalkan karena banyaknya
fenomena-fenomena mikroskopis dan hukum-hukum baru yang ditemukan sejak
tahun 1890. Meskipun mekanika klasik hampir cocok dengan teori klasik lainnya
seperti elektrodinamika dan termodinamika
klasik, ada beberapa
ketidaksamaan ditemukan di akhir abad 19 yang hanya bisa diselesaikan
dengan fisika modern.
Khususnya elektrodinamika klasik
tanpa relativitas memperkirakan
bahwa kecepatan cahaya adalah relatif konstan dengan Luminiferous
aether, perkiraan yang sulit diselesaikan
dengan mekanik klasik
dan yang menuju
kepada pengembangan
relativitas khusus. Ketika digabungkan
dengan termodinamika klasik,
mekanika klasik menuju ke
paradoks Gibbs yang menjelaskan entropi bukan
kuantitas yang jelas
dan ke penghancuran
ultraviolet yang
memperkirakan benda hitam
mengeluarkan energi yang
sangat besar. Usaha untuk
menyelesaikan permasalahan ini
menuju ke pengembangan
mekanika kuantum.
Pada tahun
1900, Max Planck
memperkenalkan ide bahwa
energi dapat dibagi-bagi menjadi
beberapa paket atau
kuanta. Ide ini
secara khusus digunakan untuk
menjelaskan sebaran intensitas radiasi
yang dipancarkan oleh benda hitam. Pada
tahun 1905, Albert
Einstein menjelaskan efek
fotoelektrik dengan menyimpulkan
bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton.
Pada tahun
1913, Niels Bohr
menjelaskan garis spektrum
dari atom hidrogen, lagi dengan
menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan teorinya
tentang gelombang benda. Teori-teori tersebut meskipun sukses, tetapi sangat
tidak ada penjelasan elas untuk kuantisasi. Mereka dikenal sebagai teori
kuantum lama. Frase "Fisika kuantum"
pertama kali digunakan
oleh Johnston dalam tulisannya Planck's Universe in Light of Modern Physics (Alam Planck dalam cahaya Fisika
Modern). Mekanika kuantum
modern lahir pada
tahun 1925, ketika Werner Karl
Heisenberg mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrodinger menemukan
mekanika gelombang dan
persamaan Schrodinger.
Schrodinger beberapa kali
menunjukkan bahwa kedua
pendekatan tersebut sama. Heisenberg
merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan interpretasi
Kopenhagen terbentuk dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada 1927,
Paul Dirac menggabungkan
mekanika kuantum dengan relativitas khusus.
Dia juga membuka
penggunaan teori operator,
termasuk notasi bracket yang berpengaruh.
Pada
tahun 1932, Neumann Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk
mekanika kuantum sebagai
teori operator. Pada
1927, percobaan untuk menggunakan mekanika kuantum ke dalam
bidang di luar partikel satuan yang menghasilkan teori medan kuantum.
Teori Kromodinamika
kuantum diformulasikan pada
awal 1960-an. Teori yang kita kenal sekarang
ini diformulasikan oleh Polizter, Gross
and Wilzcek pada tahun 1975. Mekanika
kuantum sangat berguna
untuk menjelaskan apa yang
terjadi di level mikroskopik,
misalnya elektron di
dalam atom. Atom
biasanya digambarkan sebagai sebuah
sistem di mana elektron
(yang bermuatan listrik negatif) beredar
seputar nukleus (yang
bermuatan listrik positif).
Menurut mekanika kuantum, ketika
sebuah elektron berpindah
dari energi level
yang lebih tinggi (misalnya n=2) ke energi level yang
lebih rendah (misalnya n=1), energi berupa
sebuah cahaya partikel,
foton, dilepaskan E = hv di mana E adalah energi (J), h adalah
tetapan Planck, h = 6,63 x 10-34 (Js),
v adalah frekuensi
dari cahaya (Hz).
Dalam spektrometer massa,
telah dibuktikan bahwa garis-garis spektrum dari atom yang di ionisasi
tidak kontinu hanya pada frekuensi
atau panjang gelombang
tertentu garis-garis spektrum dapat dilihat.
Semoga bermanfaat.. Wassalamualaikum.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar